LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
BIOLOGI
LAPORAN MENELITI MIKROORGANISME YANG ADA DI AIR
A.
Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi
makhluk hidup tanpa adanya air maka di dunia ini tidak ada kehidupan. Air
didapat dari berbagai sumber seperti air sungai air tanah, dan sumber mata air. Salah satu manfaat air digunakan
untuk budidaya ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Namun di dalam air
terdapat mikroorganisme
yang tidak
terlihat secara kasat mata. Salah satu mikroorganisme tersebut adalah protista.
Protista juga terdapat pada air sawah, air got. Telah diketahui bahwa ilmu Biologi
adalah ilmu hayat yang mempelajari tentang makhluk hidup.Yang dimana jika kita mempelajarinya akan membuat kita
mengetahui lebih rinci tentang makhluk hidup yang hidup di muka bumi ini, oleh
karena untuk mengetahui lebih rinci mengenai hal itu perlulah dilakukan yang
namanya suatu pengamatan atau eksperimen untuk meneliti dan menganalisis
suatu objek tertentu. Objek kajian dalam Biologi meliputi manusia, hewan,
tumbuhan, serta mikroorganisme . Namun dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai protista, yaitu bagaimana cirri-cirinya, habitatnya dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan protista melalui hasil pengamatan yang telah kami lakukan.
B.
Dasar Teori
Protista merupakan sekelompok mahluk hidup heterogen,
terdiri dari eukariota yang tidak termasuk hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka
pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang
tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan
kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal
yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak
menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang
taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik.
Protozoa adalah protista yang mirip dengan hewan. Protozoa
hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara
fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran
0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa
bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan
berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista atau
spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya,
protozoa dikelompokkan menjadi:
Flagellata
yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Euglena
Amoeboida
yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti
setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak
dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
Cilliata
yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
Sporozoa
yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Toxoplasma
Algae adalah protista yang mirip dengan tumbuhan. Algae
mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas.
Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
Alga
hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta).
Contoh: Ulva
Alga
merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
Heterokontophyta,
meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang
disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat
dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan
molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida,
bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang mirip dengan jamur. Beragam organisme dengan
organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka
memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air, dan
Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan dengan Fungi
dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan
bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding
chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).
C.
Tujuan
1. Mengetahui
berbagai macam organisme yang terdapat pada air kolam, air sawah, air sungai,
air jerami dan nasi busuk
2. untuk menggambarkan bagian-bagiannya
serta menuliskan susunan klasifikasinya
D. Alat dan Bahan:
1. Mikroskup
2. Kaca Preparat
3. Kaca Penutup
4. Pipet Tetes
5. Gelas Beker
6. Sampel Air ( air kolam, air sawah ,air
got, air rendama jerami, air sungai, nasi busuk )
E.Cara Kerja
1. Ambil
air kolam, air sawah, air sungai, air got, air rendaman jerami masukkan kedalam botol, tutup rapat botol diamkan selama beberapa
hari.
2.
Ambil sedikit air didalam botol tersebut dengan menggunakan pipet dan teteskan
satu tetes pada tengah-tengah kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup.
3.
Meletakkan kaca benda (preparat) tersebut
diatas meja benda pada mikroskop.
4.
Mula-mula gunakan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat.
5.
Periksa mikroorganisme yang tampak, sesuaikan dengan
gambar atau literature pada buku referensi.
6.
Apabila belum berhasil menemukan mikroorganisme, cucilah kaca benda dan kaca
penutup, kemudian ulangi cara kerja no 2 sampai no 5.
7.
Gambar jenis-jenis mikroorganisme yang berhasil di amati
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
No
|
Jenis air
|
Gambar
|
Kingdom
|
Spesies
|
Ciri-ciri lain
|
1
2
3
4
5
6
|
Air
kolam
Air sawah
Air got
Air Rendaman
Jerami
Air Sungai
Nasi Busuk
|
|
Excavata
Monera
Animalia
protista
Bacteria
|
Euglena
Amoeba
Stylonychia
mytilus
Paramaecium
chlorella
Bacillus
cereus
|
Berwarna
sedikit hijau kebeningan
Bentuk
berubah-ubah
Bulat agak
lonjong, bergerak dengan cilia
Berbetuk oval,
Sifatnya
sementara
|
G. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Sumber
air : Air Kolam ( Euglena viridis )
- Tubuhnya
menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
- Ukuran
tubuhnya 35 – 60 mikron
- Ujung
tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
- Hewan ini
memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan
gelap dan terang.
- Memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis
- Memasukkan
makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang
berupa hewan – hewan kecil.
a. Morfologi
Adapun
morfologi dari Euglena yaitu memiliki tubuh yangmenyerupai gelendong
dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 –
60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini
memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan
gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang
mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya
melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa
hewan– hewan kecil dicerna.
b. Anatomi
Adapun
anatomi dari Euglena yaitu memiliki satu flagellayaitu ekor sebagai alat gerak,
satu panjang dan satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan
jenis ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan
mekanik. Untuk reproduksi Euglenaberkembang biak secara vegetatif,
yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan
membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta
selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua
sel Euglena baru. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang
terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi
melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis
di dalam sitoplasma.
c. Habitat
Adapun habitat
dari Euglena adalah di air tawar dan melimpah di daerah ini,
seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran
binatang.
d. Klasifikasi
Adapun klasifikasi
dari Euglena viridis adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Excavata
Phylum :
Protozoa
Class :
Euglenoidea
Ordo :
Euglenales
Family :
Euglenaceae
Genus :
Euglena
Species : Euglena
viridis
Pada air kolam juga terdapat spesies Amoeba, Paramaecium
2. Air sawah (Amoeba)
CIRI CIRI AMOEBA
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner
Klasifikasi Amoeba
Domain; Eukaryota
Raya; Amoebozoa
Filum; Tubulinea
Kelas; Loboda
Ketertiban; Tubulinea
keluarga; Amoebidae
Pada air sawah juga terdapat spesies Amoeba Paramaecium
Domain; Eukaryota
Raya; Amoebozoa
Filum; Tubulinea
Kelas; Loboda
Ketertiban; Tubulinea
keluarga; Amoebidae
Pada air sawah juga terdapat spesies Amoeba Paramaecium
3. Air got (stylonchia
mytilus)
a. Morfologi
Adapun morfologi
dari Stylonychia yaitu memilki cilia yang dikelompokkan menjadi
membran sel bersama dengan mulut dan ciri tubuh. Hal ini dibedakan antara lain
dengan ciri panjang pada bagian posterior dan biasanya terdiri dari tiga
kelompok. Yang terbesar hanya dapat dilihat pada pembesaran 25 x
sedangkan yang terkecil dapat dilihat pada pembesaran. Untuk yang dapat dilihat
pada pembesaran 450 x merupakan karnivora dan memangsa protozoa lainnya
sepertiUroncentrum
b. Anatomi
Adapun anatomi
dari Stylonychia yaitu berbentuk oval jika dilihat pada bagian atas
dan itu berfungsi untuk aktivitas gencarnya dan juga gerakannya cepat. Seperti
halnya denganParamecium sp yang memiliki gerakan yang cepat dan juga
genus Ciliata (memiliki rambut pendek seperti ekstensi). Cilia
pada Stylonychia sangat khusus dan tidak bebas didistribusikan
melalui tubuhnya.
c. Habitat
Adapun habitat
dari Stylonychia mytilus yaitu biasanya terdapat pada air tawar
dan tanah, ditemukan pada lumut, dan juga diantara partikel sedimen.
Selain itu, mereka juga biasanya berenang melalui vegetasi yang
membusuk sampah kolam yang mengambang pada air.
d. Klasifikasi
Adapun klasifikasi
dari Stylonychia mytilus yaitu :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Protozoa
Class :
Spirotrichea
Ordo : Sporadotrichida
Family : Oxytrichidae
Genus :
Stylonychia
Species : Stylonychia
mytilus
4. Air Rendaman Jerami (Paramecium
sp)
a. Morfologi
Adapun
morfologi dari Paramecium adalah berukuran sekitar 50-350ɰm.
yang telah memiliki selubung inti (Eukariot).Paramecium bergerak dengan
menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Cara
menangkap makanannya adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka
terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air
masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya, memiliki
vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta
vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
b. Anatomi
Adapun
anatomi dari Paramecium yaitu memiliki bentuk oval, sandal,
bulat di bagian depan/atas dan menunjuk di belakang/bawah. Kulitnya tipis
dan elastis. Adapun yang menutupi kulit tipis adalah rambut-rambut kecil
banyak, yang disebut silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada
bagian luar Paramecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan
bagian dalam Paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts,
kerongkongan, vakuola makanan, makronukleus dan mikronukleus itu sendiri. Reproduksi Paramecium adalah
secara seksual dan aseksual, secara seksual yaitu oral grove saling
melekat kemudian inti makro melebur dan mengalami serangkaian
pembelahan, setelah pembelahan inti mikro dari setiap Paramecium berpindah
ke area diantara keduaParamecium, dan membelah secara mitosis, inti mikro
melebur membentuk satu inti mikro disetiap Paramecium melalui
serangkaian proses pembelahan, kemudian terbentuklah inti makro, dan
kedua Paramecium memisahkan diri dan setiapParamecium membelah
dan menghasilkan empat Parameciummuda. Reproduksi secara
aseksual yaitu dengan caraberkembang biak dengan membelah diri atau pembelahan
biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus, diikuti pembelahan
makronukleus. Setelah itu terjadi penggentingan membran plasma dan akhirnya
terbentuklah sel anak. Masing-masing sel anak identik, mempunyai dua nukleus,
sitoplasma dan alat sel lainnya.
c. Habitat
Adapun habitat
dari Paramecium yaitu hidup di perairan, biasanya stagnan, air
hangat.
d. Peranan
Adapun peranan
dari Paramecium adalah dalam siklus karbon karena bakteri mereka
makan sering ditemukan pada tanaman membusuk. Paramecium akan memakan
materi tanaman membusuk di samping bakteri, lebih lanjut membantu dekomposisi.
e. Klasifikasi
Adapun klasifikasi Paramecium sp sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramaecidae
Genus : Paramaecium
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramaecidae
Genus : Paramaecium
5 Air sungai
(chlorella)
Filum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chloroccocales
Famili : Chlorelllaceae
Genus : Chlorella
Spesies : Chlorella sp.
Chlorella adalah genus
mikroalga atau ganggang
hijau bersel
tunggal yang hidup di air tawar, laut, dan tempat basah. Ganggang ini
memiliki tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas
berbentuk mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah
diri. Setiap selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang
tidak mempunyai flagel.
Ganggang ini sering digunakan di laboratorium
untuk penyelidikan fotosintesis. Karena sifatnya yang unik, para ahli
berpendapat bahwa Chlorella dapat ikut mengatasi kebutuhan pangan manusia pada
masa yang akan datang
Secara Umum
Chlorela
merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam filum Chlorophyta atau yang sering
kita kenal sebagai alga hijau. Mikroalga jenis Chlorella spp.
berwarna hijau, pergerakannya tidak motil dan struktur tubuhnya tidak memiliki flagel.Selnya
berbentuk bola berukuran sedang dengan diameter 2-10 μm, bergantung pada
spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk seperti cangkir.] Alga hijau
memiliki struktur yang hampir sama dengan tumbuhan, salah
satunya ialah dinding selnya. Chlorella juga mempunyai dinding sel
yang tersusun atas selulosa.[
Struktur Khusus
Selain tersusun
atas selulosa, beberapa spesies chlorella mempunyai dinding sel yang juga tersusun
atas sporopollenin. Sporopollenin
juga terdapat pada spora
dan serbuk
sari yang merupakan suatu biopolimer dari karotenoid
yang mempunyai kemampuan resisten yang luar biasa terhadap
degradasi
oleh enzim atau reagen-reagen kimia yang kuat.
Selain mempunyai kemampuan resisten yang sangat kuat, Sporopollenin ini juga mempunyai kemampuan untuk mengadsorbsi ion logam dari suatu larutan membentuk kompleks logam dengan ligan. Hal ini menyebabkan alga hijau ini disebut sebagai filter feeder, yaitu organisme yang mampu menyaring partikel yang berasal dari suspensi di lingkungan hidupnya.
Selain mempunyai kemampuan resisten yang sangat kuat, Sporopollenin ini juga mempunyai kemampuan untuk mengadsorbsi ion logam dari suatu larutan membentuk kompleks logam dengan ligan. Hal ini menyebabkan alga hijau ini disebut sebagai filter feeder, yaitu organisme yang mampu menyaring partikel yang berasal dari suspensi di lingkungan hidupnya.
6. Nasi Busuk
( bacillus cereus)
klasifikasi dari Bacillus cereus:
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
: Bacillaceae
Genus
: Bacillus
Spesies
: Bacillus cereus
Karakteristik umum
Bacillus
cereus merupakan
golongan bakteri Gram-positif (bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram), aerob fakultatif (dapat
menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik), dan dapat membentuk spora
(endospora). Spora Bacillus cereus lebih tahan pada panas kering
daripada pada panas lembab dan dapat bertahan lama pada produk yang kering.
Selnya berbentuk batang besar (bacillus) dan sporanya tidak membengkakkan
sporangiumnya.
Sifat-sifat dan
karakteristik-karakteristik lainnya, termasuk sifat-sifat biokimia, digunakan
untuk membedakan dan menentukan keberadaan Bacillus cereus, walaupun
sifat-sifat ini juga dimiliki oleh Bacillus cereus var. mycoides,
Bacillus thuringiensis dan Bacillus anthracis.
Organisme-organisme ini dapat dibedakan berdasarkan pada motilitas / gerakan
(kebanyakan Bacillus cereus motil / dapat bergerak), keberadaan kristal
racun (pada Bacillus thuringiensis ), kemampuan untuk menghancurkan sel
darah merah (aktivitas hemolytic) (Bacillus cereus dan lainnya
bersifat beta haemolytic sementara Bacillus anthracis tidak
bersifat hemolytic), dan pertumbuhan rhizoid (struktur seperti
akar), yang merupakan sifat khas dari Bacillus cereus var. mycoides
H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut Pada air kolam
terdapat spesies Euglena, Viridis, pada air sawah amoeba, air got
stylonchiamytilus, air rendaman jerami trdapat paramaecium. Pada air sungai
terdapat chlorella.pada nasi busuk bacillus cereus.